Lampung,Beritanusantara.news — Lagi-lagi masyarakat Kabupaten Tulangbawang khususnya warga masyarakat Kecamatan Penawar Tama, Gedung Aji Baru dan Rawajitu Selatan merasa tertipu oleh Multi Level Marketing (MLM) bernama MSL berskema ponji. Sabtu (06/07/2024).
.
Aplikasi MSL tersebut menawarkan keuntungan besar dan cepat melalui media sosial, modusnya dengan menyelesaikan beberapa tugas di media sosial. Masyarakat (pengguna baru) di iming imingi komisi dengan melakukan beberapa tugas seperti memberikan like, tanpa memberikan manfaat yang nyata bagi platform yang terlibat.
.
Aplikasi tersebut menggunakan skema ponji, membayar anggota lama dengan uang anggota baru. Jadi anggota lama bekerja semaksimal mungkin untuk mencari anggota baru dengan iming-iming investasi untung besar dengan cara mudah. Sehingga banyak warga masyarakat yang tergiur dengan tawaran-tawaran tersebut. Tanpa disadari dan pahami dengan teliti akhirnya mereka tertipu dan uang mereka pun raib.
.
“Saya dan istri saya ikut bergabung juga mas, sekitar satu bulan yang lalu dan sudah setor sekitar hampir 11 juta tapi belum pernah melakukan penarikan (menghasilkan) apa -apa”, ucap AG warga kecamatan penawar tama.
“Saya sudah bergabung hampir dua bulan, memang sudah mendapatkan hasil tapi modal saya belum kembali, saya pernah narik paling ratusan ribu sementara modal yang sudah saya depositkan 25 juta tidak sesuai dengan janji-janji awal seperti apa yang pernah disampaikan oleh pak Misidi dan pak Kemat,” kata MJ.
.
Warga masyarakat penawar tama ini juga menambahkan, “Saldo di Aplikasi MSL itu ada tapi tidak bisa ditarik, setelah saya bertanya sama pak Kemat malah di suruh naik peringkat lagi agar saldo yang ada bisa ditarik. Padahal untuk naik peringkat harus setor ke kantor lagi dengan jumlah uang yang tidak sedikit, jutaan hingga puluhan juta”.
.
Ditempat terpisah, warga masyarakat Kecamatan Gedung Aji baru pun menceritakan hal yang sama, mereka meresa tertipu oleh MSL. Mereka sudah ikuti petunjuk apa yang pernah di ajarkan oleh pak Arifin (anaknya pak Kemat) tapi tetap saja tidak bisa menghasilkan, yang ada malah pak Arifin nyuruh untuk tambah saldo lagi, deposit lagi agar bisa naik peringkat.
.
“Saya sangat menyesal mas, saya dan keluarga saya yang ikut jadi korban MSL itu juga, puluhan juta uang yang sudah kami setorkan belum ada penghasilan eh sekarang aplikasinya malah tidak bisa dibuka lagi, saat kami bertanya sama orang-orang lama (leader) seperti pak misdi, Kemat,Aripin,Mat roup, dan pak Ali, mereka malah terkesan tidak ingin tau dan tidak ingin bertanggung jawab dalam hal itu”.
.
Saat ditanya apakah masih banyak korban MLS lainya? Ia menjawab, sangat banyak!, Sudah ribuan orang yang menjadi korban dari aplikasi MSL tersebut, bukan hanya warga masyarakat kabupaten Tulangbawang saja tapi sudah menyebar ke kabupaten Mesuji dan tulang bawang barat.
.
“Kami minta kejelasan dan tanggung jawabnya sama orang-orang lama yang menjadi leadernya, jangan berbelit belit. Didatangi dikantor, kantornya tutup, didatangi kerumah pun mereka sangat susah untuk ditemui. Apabila tidak ada kejelasan, penjelasan dan tanggung jawab maka dalam waktu dekat kami akan beramai ramai, semua yang ikut tergabung dalam MSL dari beberapa kecamatan akan melaporkan hal tersebut kepada aparat penegak hukum polres Tulang Bawang untuk menindaklanjuti keluhan kami sebagai korban”, harapnya
.
Dengan adanya informasi ini kami berharap kepada pihak penegak hukum agar menindaklanjutinya, karena ini adalah modus penipuan yang jelas.
Kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat lebih waspada dan teliti terhadap ajakan-ajakan yang menggiurkan, pahami dan pelajarilah terlebih dahulu sebelum kalian ikut bergabung. Dan waspadalah terhadap aplikasi-aplikasi yang menawarkan investasi dengan keuntungan dan imbalan besar dengan tugas yang tidak realistis. Kesadaran dan kehati-hatian dalam mengidentifikasi skema penipuan digital dapat mencegah anda menjadi korban aplikasi seperti MSL. (Tamrin)
Bersambung…